8.3.10

hidup dengan sebuah visi

hoooi.. hooi.. hoi..

apa kabar semua?

karena gue menanyakan kabar, gue pun mau menceritakan kabar gue hari ini.
seru banget gue tadi latihan urpa di tengah kegelapan, hujan, badai dan petir (dramatis sekali ya). ditambah lagi yang anggota urpa (unit renang dan polo air, info lengkap silahkan baca postingan gue sebelumnya) 2009-nya cuma gue seorang. tapi tetep aja latihan hari ini itu refreshing banget karena gue bisa lebih leluasa ngobrol (baca: mengabkrabkan diri) dengan angkatan atas lainnya. tapi emang sih sedikit sekali yang datang. cuma ada nina08, ari08, daniel07, sama kakak cewek dari 2007 (saya lupa nanya namanya, sepertinya baru kenal tadi), sama tentu saja pengajar kita kak nancy, dan bocah-bocah anggota klub renang saraga itb. asal lo tau aja ya, tuh bocah-bocah jago-jago banget renangnya. pas diajak main polo air bareng aja mereka tuh gak ada capek-capeknya water trapping (mengapung di air) terus-terusan (atau guenya yang lemah -__-)

cukup dengan kabar gue (yang tidak ada hubungannya dengan judul blog), sekarang gue mau menfokus pada topik bahasan gue di blog ini.

sejak dari dulu gue memang sudah tau bahwa hidup itu perlu visi. tapi gue baru benar-benar realize bahwa 'quote' yang diatas adalah benar adanya. menurut gue, hidup gue di 8 (bukannya mau bangga diri ya) bervisi, sehingga gue (sepertinya) ada di jalan yang benar selama di 8. gue ikut pelonas (semacam pelantikan anggota osis sma 8), ikut kaderisasi sehingga tidak berstatus non-subsi, ikut LKS (Latihan Kepemimpinan Siswa), juga ikut rohis. intinya gue merasa hidup gue ada flow-nya di 8, sesuai dengan visi hidup gue (yang banyak diajarkan pas LKS). gue merasa exist (cuma merasa ya) di 8 dan minat gue tersalurkan. namun lain ceritanya pas di saat-saat awal berkuliah di ITB.

mungkin karena ada suatu euforia gue sudah keterima di salah satu institut terbaik bangsa, gue jadi lupa visi hidup gue. gue mulai meninggalkan prinsip-prinsip hidup yang dulu gue selalu pegang selama hidup di 8. gue yang dulu idealis mulai melonggar dan menjalani hidup seperti air mengalir. misalnya klo lagi kuliah antusias gue gak sebesar dulu. juga kalo lagi kumpul organisasi, gue gak seloyal dulu. sesaat gue merasa hidup yang mengalir seperti air ini enak juga, tapi (untungnya) gue cepat sadar bahwa bukan kehidupan yang seperti ini yang gue inginkan.

gue sadar saat gue sedang nonton televisi, waktu ada udztad Jefri sama hidayat nur wahid sedang menjadi pembicara acara talk show di suatu saluran televisi swasta dalam negeri yang bertema membaca. gue pada saat itu langsung sadar gue udah lama gak pegang buku bacaan. biasanya dulu (waktu sma) setidaknya kalo waktu luang gue buka-buka buku (novel biasanya). gue pun langsung menuju lemari buku dan mencari buku yang bisa gue baca. saat sedang mencari, gue menemukan buku terbitannya itb, buku sukses dengan softskill. gue langsung ambil tuh buku, berhubung kayaknya gue belum pernah menamatkan buku itu. tadinya gue mau langsung buka halaman yang belum gue jamah, tapi gue pikir gak ada salahnya kalo gue baca lagi dari awal. gue pun memulai membaca buku.

rasa malas mulai menyerang gue yang sudah kehilangan visi hidup, gue pun menghentikan membaca pada halaman pertama, lalu langsung tidur. tidur.. tidur.. tidur..
adzan subuh membangunkan gue, gue yang ketiduran disamping buku itu langsung mikir apa gue baca aja ya tuh buku, pagi-pagi kan biasanya kepala masih fresh. ternyata benar, sudah dibaca 6-8 halaman dan gue masih fokus. gue masuk ke bab tentang visi hidup. gue berusaha memahami dan mencoba setiap refleksi dan pertanyaan dari bab ini. sampai dimana gue harus menentukan visi hidup berdasarkan daftar pertanyaan berikut (gue kutip sedikit dari bukunya):
-potensi apa saja yang saya miliki?
-apa yang akan membuat saya benar-benar bahagia?
-apa yang saya inginkan dalam hidup?
-apa yang tidak saya inginkan dalam hidup?
-prinsip apa sajakah yang sangat mendasar bagi saya?
-saya ingin menjadi orang seperti apa?
-apa yang harus saya lakukan di dunia?

semua pertanyaan gue jawab. gue mulai menemukan lagi pandangan masa depan gue. langsung gue tulis di kertas. sejak saat itu, gue tiap saat kalau merasa letih atau malas langsung membaca atau mengingat visi yang udah gue tulis itu. serius, it works. ada energi positif yang didapat saat kita tau apa yang kita lakukan. kita jadi bisa menepis segala bosan, lelah, malas bila kita mengerti apa yang kita lakukan sekarang pasti akan mendukung berhasilnya visi kita.

makanya gue menghimbau Anda yang malas-malasan atau bingung kok hidup ini gak bahagia untuk merancang masa depan dengan menulis sebuah visi. silahkan pergunakan list pertanyaan yang ada diatas, atau bisa juga dengan referensi yang lain. renungkan di tempat yang tenang, yang jauh dari segala macam tugas, games, televisi, teman-teman, insya Allah bisa membantu merefleksikan diri secara mendalam.

gue mau minta maaf karena sebagian besar dari tulisan gue adalah curhat. terimakasih kalo Anda mau membaca dengan sabar. terimakasih lagi bila mau membaca dengan perasaan. dan lebih terimakasih lagi kalo memberi komentar yang membangun.

thank you. I hope you learn something good from here. bye bye.

1 comment: